Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan Tuli Secara Mendadak
VIPBANDARQLOUNGE Kehilangan pendengaran, atau yang juga di kenal dengan istilah tuli, adalah gangguan di mana seseorang tidak dapat mendengar suara secara sebagian atau keseluruhan pada salah satu atau kedua telinga.
Secara alami, kemampuan mendengar setiap orang mengalami penurunan seiring bertambahnya usia. Namun, jika gangguan pendengaran muncul secara tiba-tiba, bisa jadi kamu mengalami sudden sensorineural hearing loss (SSHL) atau gangguan pendengaran sensorineural mendadak, atau yang juga di kenal sebagai tuli mendadak.
Tuli mendadak biasanya hanya terjadi pada satu sisi telinga, ini biasa di sebut sebagai SSHL unilateral. Jika gangguan pendengaran terjadi pada kedua telinga, ini di sebut sebagai SSHL bilateral.
Selama periode tuli mendadak, suara secara bertahap menjadi teredam atau redup. Sekitar 50 persen orang dengan SSHL unilateral yang segera di obati dapat sembuh dalam waktu dua minggu. Sementara itu, pada 15 persen orang dengan SSHL, gangguan pendengaran secara bertahap memburuk dari waktu ke waktu.
SSHL merupakan kondisi medis yang serius dan memerlukan perhatian medis segera.
Seseorang dapat di katakan mengalami gangguan pendengaran apabila tidak dapat mendengar lebih dari 40 desibel (dB) pada orang dewasa, dan lebih dari 30 dB pada anak-anak.
Sebagai gambaran, berikut contoh volume suara pada kehidupan sehari-hari:
- Pedesaan yang tenang: 20 dB
- Percakapan yang tenang: 40 dB
- Percakapan normal: 60 dB
- Lalu lintas: 80 dB
- Kebisingan industri: 100 dB
- Musik yang sangat keras, misalnya di konser: 120 dB
- Petir dalam jarak dekat: 120 dB
- Mesin jet: 140 dB
Penuaan dan paparan terhadap suara berisik dalam jangka waktu panjang adalah faktor-faktor yang berperan besar dalam kondisi ini. Faktor lainnya, seperti kotoran telinga berlebih, juga dapat mengganggu fungsi telinga dalam menghantarkan suara dengan sewajarnya.
Sebagian besar kasus tuli tidak dapat di sembuhkan. Karena orang-orang dengan pendengaran yang terganggu mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, sebagian besar menggunakan alat bantu dengar atau implan koklea.
1. Apa saja jenis-jenis dari tuli?
Tuli atau kondisi kehilangan pendengaran dapat di bagi menjadi beberapa jenis. Berdasarkan bagian telinga mana yang terdampak, berikut jenis-jenis tulis:
- Konduktif, yaitu ketika suara tidak dapat melewati saluran telinga luar dan dalam karena adanya penyumbatan
- Sensorineural, yaitu tulis yang di sebabkan oleh kerusakan sel-sel di telinga bagian dalam atau di saraf pendengaran.
Selain itu, tuli juga dapat di bagi menjadi 2 jenis berdasarkan apa pemicunya:
- Kehilangan pendengaran akibat kebisingan (noise-induced)
- Kehilangan pendengaran akibat faktor usia (prebikusis)
Berdasarkan tingkatannya, tulis dapat di bagi menjadi:
- Tuli ringan: Hanya bisa mendeteksi suara antara 25-29 dB
- Tuli sedang: Hanya bisa mendeteksi suara antara 40-69 dB
- T Berat: Hanya mendengar suara di atas 70-89 dB
- Tuli total: Tidak dapat mendengar suara di bawah 90 dB berarti tidak dapat mendengar apapun, pada tingkat desibel apapun
2. Gejala
Orang yang mengalami tuli mendadak biasanya pertama kali menyadari kondisi tersebut saat sedang menggunakan telinga yang kehilangan pendengaran. Misalnya, saat berbicara di telepon atau menggunakan earphone. Terkadang, tuli mendadak di dahului dengan mendengar suara letupan keras.
Gejala lain dari tuli mendadak meliputi:
- Pusing.
- Sensasi penuh di telinga.
- Tinitus atau telinga berdenging.
- Vertigo.
- Tidak mampu mendengar dengan jelas saat berada di tempat bising.
- Suara teredam.
- Kesulitan mengikuti percakapan.
- Kesulitan mendengar suara bernada tinggi.
3. Penyebab
Tuli mendadak terjadi saat telinga bagian dalam, koklea di telinga bagian dalam, atau jalur saraf antara telinga dan otak mengalami kerusakan. Penyebab spesifik SSHL unilateral sering kali sulit di deteksi. Sementara itu, pada SSHL bilateral, penyebabnya ada lebih dari 100. Berikut beberapa kemungkinan penyebabnya di rangkum dari laman Healthline dan National Institute of Deafness and Other Communication Disorders:
- Infeksi.
- Paparan obat-obatan tertentu.
- Masalah sirkulasi darah.
- Kelainan saraf.
- Gangguan pada telinga bagian dalam.
- Cedera kepala atau trauma.
- Paparan suara keras yang terlalu lama.
- Gangguan neurologis.
- Gangguan sistem kekebalan.
- Penyakit Meniere.
- Penyakit Lyme.
- Obat ototoksik.
- Racun dari gigitan ular.
- Pertumbuhan jaringan abnormal atau tumor.
- Penuaan.
4. Diagnosis
Di lansir Hearing Loss Association of America, diagnosis SSHL di lakukan dengan menggunakan tes pendengaran yang di sebut audiometri nada murni. Tes ini berguna untuk membantu menentukan apakah gangguan pendengaran di sebabkan karena suara tidak mencapai telinga bagian dalam atau defisit sensorineural. Tes ini juga bisa menunjukkan jangkauan pendengaran yang hilang.
Jika kamu didiagnosis dengan tuli mendadak, dokter mungkin akan memintamu menjalani tes lanjutan untuk menentukan penyebab yang mendasarinya. Tes ini bisa berupa tes darah, pencitraan, dan tes keseimbangan. Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan Tuli Secara Mendadak
5. Pengobatan
Apa saja perubahan-perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi tuli?
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi atau mencegah gangguan pendengaran:
- Melindungi telinga Anda
Sebisa mungkin, usahakan untuk menghindari telinga Anda dari paparan suara yang terlalu berisik dan lama. Jika Anda bekerja di lingkungan yang berisik, seperti pabrik, Anda dapat menggunakan ear plug atau penutup telinga.
- Membersihkan telinga dengan hati-hati
Saat membersihkan telinga, Anda dapat menggunakan pelunak kotoran telinga seperti Cerumenex. Gunakan cotton bud dan air hangat, lalu bersihkan telinga secara perlahan untuk menghindari kerusakan gendang telinga.
Berhati-hatilah saat mengeluarkan objek asing dari telinga. Kecuali jika kotoran mudah dikeluarkan sendiri, sebaiknya mintalah bantuan medis. Jangan menggunakan alat tajam untuk mengeluarkan objek asing.
Pengobatan dokter yang dapat dilakukan untuk mengatasi tuli?
Perawatan yang paling umum untuk tuli mendadak biasanya adalah kortikosteroid. dapat mengobati banyak gangguan dan umumnya bekerja dengan mengurangi peradangan, pembengkakan, dan membantu tubuh melawan penyakit.
Steroid dapat diberikan melalui injeksi telinga tengah ataupun oral. Steroid harus diberikan sesegera mungkin untuk mendapatkan efek maksimum. Jika perawatan ditunda selama dua hingga empat minggu, ini cenderung tidak dapat memperbaiki keadaan.
Jika penyebab yang mendasari teridentifikasi, dokter mungkin memberikan perawatan tambahan. Misalnya, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk mengobati SSHL yang disebabkan oleh infeksi.
Apabila penyebabnya adalah obat yang kamu konsumsi, dokter mungkin menyarankan obat alternatif. Jika ini disebabkan oleh kondisi autoimun yang menyerang telinga bagian dalam, dokter mungkin akan meresepkan obat yang menekan sistem kekebalan.
6. Komplikasi
Gangguan pendengaran bisa memberikan dampak yang besar pada kualitas hidup. Karena gangguan pendengaran dapat mempersulit percakapan, beberapa orang mengalami perasaan terasing, selanjutnya melaporkan perasaan depresi. Gangguan pendengaran juga terkait dengan gangguan dan penurunan kognitif.
Mekanisme interaksi antara gangguan pendengaran, gangguan kognitif, depresi, dan isolasi perlu dipelajari lebih lanjut. Namun, menurut laman Mayo Clinic, mengobati gangguan pendengaran dapat memberikan efek positif pada kinerja kognitif, terutama daya ingat.
7. Pencegahan
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu mencegah gangguan pendengaran akibat kebisingan dan menghindari memburuknya gangguan pendengaran terkait usia:
- Lindungi telinga dengan membatasi durasi dan intensitas paparan kebisingan. Misalnya, dengan menggunakan penyumbat telinga saat berada di tempat yang bising.
- Pertimbangkan tes pendengaran rutin jika kamu banyak menghabiskan waktu di area yang bising.
- Hindari rekreasi yang berisiko, seperti berburu, menggunakan perkakas listrik, atau mendengarkan konser musik rock.
Ada banyak kemungkinan penyebab tuli mendadak, beberapa di antaranya mungkin merupakan keadaan darurat medis. Jadi, penting untuk segera menghubungi dokter jika mengalami gangguan pendengaran mendadak.