VIPBandarQ Lounge – Keunikan dan Sejarah Panjang Pecinan Kya Kya Surabaya, Tempat ini terletak di jalan kembang jepun Surabaya.Wisata Imlek: Keunikan dan Sejarah Pecinan
Wisata ini memiliki sejarah panjang sejak zaman belanda. Bagaimanakah sejarahnya?
Baca juga : Perayaan Imlek 2023, Jasa Gus dur Imlek
Kembang Jepun dulunya adalah kawasan bisnis utama dan pusat kota Surabaya. Walaupun bukan menjadi yang utama, kawasan ini tetap menjadi salah satu sentra bisnis hingga saat ini.
Slot Gacor – Tempat ini di kenal sebagai Pust Perdagangan grosir, yang kemudian di kenal sebagai CBD I kota Surabaya.
CBD sendiri kepanjangan dari (central business district).
Kawasan Kembang Jepun ini sudah di kenal sejak Zaman kerajaan Sriwijaya dan menjadi tempat orang orang dari berbagai bangsa tinggal.
Terkenalnya nama Kembang Jepun itu ketika masa penjajahan Jepang atau Jepun, saat itu banyak pasukan jepang yang mencari teman wanita atau juga biasa di sebut kembang di sekitar ini.
Baca juga : Legenda Imlek, Kisah Raksasa Pemakan Manusia
Pada masa pemerintahan belanda , jalan ini di namakan Handelstraat, Handel artinya Perdagangan dan Sreaat astinya jalan.
di masa itu para pedagang asing banyak yang berlabuh di jalan kembang Jepun, Kota Surabaya.
Lalu mereka melihat banyak keragaman budaya yang ada di sini, Karena itu pemerintah Belanda akhirnya membagi daerah ini berdasarkan beberapa daerah.
Wisata Imlek: Keunikan dan Sejarah Pecinan
Kampung Arab dan Kampung melayu di tempatkan oleh Pemerintah Belanda di daerah Utara. kawasan Pecinan di selatan Kalimas, dengan jalan kembang Jepun sebagai pembatasnya.
Dan Belanda sendiri tinggal di Barat Kalimas yang kemudian mendirikan Komunitas ”Eropa Kecil”.
Lama kelamaan dengan berjalannya waktu, para pedagang Tionghoa masuk dan membangun kawasan bernuansa pecinan.
Banyak juga fasilitas Hiburan yang di bangun, Bahkan masih ada yang masih bertahan sampai saat ini, seperti Restoran Kiet Wan Kie.
Wisata Imlek: Keunikan dan Sejarah Pecinan
Baca juga : Imlek 2023 Shio Apa? Yuk Simak
Pada awal abad ke 21, Pemerintah kota Surabaya Pernah beerkeinginan menjadikan kawasan Kembang Jepun Menjadi semacam Malioboro.
Tetapi tidak ada tanggapan baik dari pedagang kaki Lima, yang menjadikan kawasan ini menjadi gelap gulita dan sangat rawan kejahata,
Karena hal itu terjadi, Ide pun muncul dari dahlan Iskan selaku menteri BUMN untuk menjadikan tempat ini sebagai ikon kota Surabaya pada 2003.
Semua di bangun secara detail dan bagus, tahap pembangunan Kya Kya ini juga di desain dengan rapi di sepanjang jalan seluas 20 meter dan panjang 730 meter.
Jika dengan ukuran seluas itu, pemerintah memperkirakan dapat menampung 200 pedagang 2000 kursi dan 500
Dengan ukuran tersebut, pemerintah memperkirakan dapat menampung 200 pedagang, 2000 kursi, beserta 500 meja makan dengan memperhatikan keamanan. VIPBANDARQ