VIPBandarQ Lounge – Pesawat Yeti Airlines ATR 72 jatuh pada Minggu, 15 Januari lalu, cukup mengejutkan dunia penerbangan dan juga masyarakat sekitar. Tiga Teori Penyebab Pesawat Yeti Airlines Jatuh
Laporan yang di dapat , sekitar 27 menit setelah meninggalkan Kathmandu, pesawat Yeti Airlines 691 jatuh tepat sebelum mendarat di Kota Pokhara.
Baca juga : Viral Usai Gagal Nikah karena Minta Mahar
Kota ini di kenal sebagai pintu gerbang area pendakian di Himalaya. Dalam kecelakaan itu setidaknya 68 dari 72 penumpang meninggal dunia.
slot gacor – Yang menjadi misteri adalah cuaca pada saat kejadian silaporkan sangat baik dan langit juga sangat cerah. Dan kecepatan angin juga tidak terlalu kencang.
Lalu apa yang membuat pesawat ATR-72 itu jatuh dalam kondisi cuaca yang bagus? Berikut ini beberapa teori yang mungkin menjadi penyebabnya.
Tiga Teori Penyebab Pesawat Yeti Airlines Jatuh
Pesawat Mengalami Stall dan Human Error
Amit Singh adalah Pilot berpengalaman asal india, dan dia menduga kalau Pesawat tersebut mengalami Stall. hal ini bisa di liat dari kondisi pesawat sesaat sebelum jatuh.
Baca juga : Kisah Pahlawan Yeti Airlines Terjang Api
Bisa di lihat di dalam video amatir yang di terekam oleh salah satu warga di sekitar dan kelihatan keadaan pesawat sebelum jatuh.
Sekitar 1,6 kilometer dari Bandara Internasional Pokhara yang baru buka. bisa terlihat kalau hidung pesawat di situ menongak ke atas sebelum sayap kiri pesawat tiba tiba anjlok ke bawah dan pesawat terjatuh.
Dalam dunia penerbangan Stall itu istilah di mana Pesawat kehilangan kekuatan untuk mengangkat naik kembali.
Dalam penjelasan Singh ” Daya angkat yang di hasilkan tidak cukup untuk menopang atau mengangkat pesawat dalam posisi terbang dan sayap miring lalu menungkik.
Sama juga dengan apa yang di katakan oleh Profesor Ron Bartsch, Dia adalah Pakar keselamatan dari Avlaw Aviation Consulting Australia.
Dan di berkata ” saya Pikir pesawat itu mengalami Stall aerodina,is , dan kemungkinan karena kesalahan Pilot.”
Tiga Teori Penyebab Pesawat Yeti Airlines Jatuh
Masalah pada Pesawat dan Keterampilan Pilot
Pesawat yang di gunakan oleh Yeti Airlines berjenis ATR 72 buatan dari perusahaan patungan perancis dengan Italia, yang di keluarkan pada tahun 1980-an.
Dan pesawat jenis ini umumnya memiliki rekam jejak terbang yang bagus juga, walaupun beberapa kali ada insiden kecelakaan menmatikan juga.
meski begitu juga tidak menutup kemungkinan kalau pesawat ini juga yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat .
Baca juga : Detik-Detik Pesawat Jatuh di Nepal
Menurutnya, kemungkinan ada beberapa instrumen dalam pesawat yang eror atau rusak yang dapat memberikan data palsu ke pilot, dan itu bisa jadi salah satu kemungkinan jatuhnya pesawat.
” Pesawat biasanya tidak jatuh begitu saja dari langit, terutama pesawat modern.” kata Bartsch.”
Semua Pilot wajib mendapatkan pelatihan khusus mengenai cara menangani kegagalan teknis apapun di dalam pesawat.
Tapi kembali lagi kepada pilot tersebut jika sang piloit mendapatkan pelatihan khusus itu maka ada kemungkinan pesawat masih bisa di kendalikan.
Seorang pilot anonim dari India mengatakan topografi kawasan di mana Yeti Airlines 691 terbang dikenal cukup menantang. Dengan puncak gunung dan lembah sempit, meningkatkan risiko kecelakaan.
Pilot yang terbang dan sudah memasuki area disini biasanya harus terbang dan lebih menggunakan pandangan sendiri dari pada mengikuti instrument.
” ATR-72-500 adalah ‘pesawat yang tak kenal ampun’ jika pilot tidak terlalu terampil dan akrab dengan medan dan angin di kawasan itu,” katanya.
Tiga Teori Penyebab Pesawat Yeti Airlines Jatuh
Masalah di Bandara atau Serangan Burung
Menurut Safety Matters Foundation, terjadi 42 kecelakaan pesawat fatal di Nepal sejak 1946. Ini karena topografi kejam dan cuaca beragam Nepal yang memiliki 8 dari 14 gunung tertinggi dunia.
Di tambah lagi kebanyakan bandara di Nepal ini memiliki landasan pacu yang pendek dan itu bisa menjadi fakotr kecelakaan juga.
Bandara Internasional Pokhara misalnya yang merupakan tujuan wisata populer sebagai pintu gerbang ke Pegunungan Annapurna. Bandara ini berada di ketinggian sekitar 820 meter (2.700 kaki).
Selain topografinya, banyak yang mencemaskan soal keberadaan kawanan burung di ketinggian tersebut menjelang pembukaan Bandara Pokhara dua minggu lalu. Kawanan burung ini dapat membuat penerbangan dari dan ke Bandara Pokhara semakin berbahaya.
Jika pesawat mengalami serangan burung saat akan mendarat, kemungkinan akan mendorong pilot untuk menghentikan upaya pendaratan. Hal ini juga bisa menyebabkan terjadinya stall. ” Putar balik adalah yang paling sering salah ditangani oleh pilot,” tutur Singh.
Semua kasus ini sudah di teliti dan di amati oleh petugas terkait. agar dapat mengetahui apa penyebab jatuhnya pesawat Yeti Airlines tersebut.VIPBANDARQ