Ingin Makan Daging Kelelawar? Kenali Dulu Manfaat dan Bahayanya
VIPBANDARQ LOUNGE
Sejak dulu, populer anggapan bahwa makan daging kelelawar dapat membawa manfaat kesehatan, salah satunya obat asma alami. Sayangnya, anggapan ini hanyalah mitos belaka. Bahkan, konsumsi daging kelelawar justru mendat angakan bahaya kesehatan, yakni penularan penyakit Kelelawar di kenal sebagai hewan pembawa penyakit yang dapat menularkan ke manusia. Namun, di beberapa negara, seperti Thailand, bahkan di Indonesia bagian timur, daging kelelawar di konsumsi dan di percaya memberi manfaat bagi kesehatan. Benarkah demikian? Adakah bahayanya bagi kesehatan?
Adakah manfaat konsumsi daging kelelawar?
Beberapa orang memercayai bahwa makan biawak, reptil lain, atau daging kelelawar memiliki manfaat bagi kesehatan. Salah satunya yang paling populer adalah mengobati asma.
Tak hanya itu, terdapat berbagai khasiat lain dari daging kelelawar yang katanya menguntungkan. Mari kita simak manfaat makan daging kelelawar yang banyak beredar di masyarakat
Mencegah dan mengobati penyakit asma
Sebuah penelitian menyembuhkan bahwa daging kelelawar di percaya memiliki kandungan ketotifen yang dapat membantu sistem pernapasan .
Sebagaimana di lansir dari mayoclinic, ketotifen adalah salah satu pengobatan yang biasa di gunakan untuk meredahkan gejala asma dan mencegah serangan asma.
Sayangnya, sangat sulit menemukan penelitian ilmiah yang membuktikan dan menjelaskan secara lengkap mengenai kandungan ketitifen dalam daging kelelawar dan hubungannya denfan penyakit asma.
perlu penelitian lebih banyak dan luas untuk membuktikan apakah makan daging kelelawar bisa menyembuhkan atau hanya mitos belaka.
Itu sebannya, sebaiknya anda teta mengobati asma yang kambuh dengan pengobatan dari dokter yang sudah teruji secara ilmiah.
Mempercepat penyakit penyembuhan luka
Daging kelelawar juga di sebut-sebut memiliki kandungan protein tinggi.
Tubuh memang membutuhkan protein untuk membangun dan memperbaiki otot, kulit serta jaringan tubuh lain, termasuk saat terjadi luka. Protein juga membantu melawan infeksi dan menyeimbangkan cairan tubuh, serta membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Hingga kini, sangat sedikti literatur ilmiah yang dapat membuktikan bahwa daging kelelawar benar-benar mengandung protein tinggi.
Itu sebabnya, manfaat kelelawar untuk menyembuhkan luka karena kandungan protein yang tinggi masih perlu di kaji ulang.
Menjaga kesehatan jjantung
Selain kandungan ketotifen dan protein, daging kelelawar juag di percaya memiliki kandungan omega 3 dan omega -9 dengan kandungan tersebut, daging kelelawar di anggap memiliki mandfaat untuk menjaga kesehatan jantung.
Omega-3 dan moge-9 merupakan asam kemak tak, jauh jenuh yang memang terbukti baik untuk kesehatan utama dalam mencegah penyakit kronis. Seperti penyakit jantung.
Kandungan omega-3 dan omega-9 memang terdapat pada panga hewani, seperti ikan salmon atau makaret
Namun, sama seperti protein, belum di tentukan jurnal ilmiah yang menyatakan seberapa tinggi kandungan asam lemak omega-3 dan 9 pada kelelawar.
Menjaga kesehatan dan fungsi otak
masih karena kandungan omega-3 dan omega-9 kelelawar di yakini dapat meningkatkan repons saraf, serta, menjaga kesehatan dan fungsi otak.
Kandungan omega-3 dan omega-9 terbukti dapat memengaruhi fungsi kognitifikan dan memori, serta mendukung perkembangan otak pada janin.
Lagi-lagi, klaim makan daging kelelawar ini nyatanya masih bersifat anekodtai, yaitu berdasarkan opini sekelompok orang.
Bahaya konsumsi daging kelelawar yang patut Anda waspadai
Hingga kini, belum banyak bukti ilmiah yang benar-benar bisa membuktikan manfaat dari konsumsi daging mamalia terbang ini.
Malah, lebih dari 70% penyakit menular berasal dari hewan, sebagai patogen zoonosis, salah satunya kelelawar. Itu sebabnya, makan daging kelelawar berpotensi memunculkan bahaya kesehatan.
Kelelawar menjadi inang bagi banyak virus daripada mamalia. Hampir sebagian besar penyakit yang di bawa oleh kelelawar merupakan penyakit menular dan berpotensi menimbulkan epidemi hingga pandemi.
Berikut beberapa penyakit yang muncul akibat kelelawar.
- Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
- Ebola
- Nipah
- Middle Eastern Respiratory Syndrome (MERS-CoV)
- Rabies
- Histoplasmosis
Bahkan, menurut laporan WHO, pandemi Covid-19 yang saat ini terjadi berawal dari virus SARS-CoV-2 yang di bawa oleh kelelawar dan menginfeksi masyarakat di Wuhan, China pada akhir 2019 lalu.
Selain melalui konsumsi daging kelelawar langsung, penularan penyakit dari kelelawar ke manusia juga dapat terjadi akibat kontaminasi air liur, air seni, dan kotoran kelelawar.
Di kutip dari jurnal Lancet, paparan terhadap kotoran kelelawar justru menjadi penyebab timbulnya alergi pernapasan.
Dari penjelasan di atas, jelas bahwa makan daging kelelawar memiliki efek negatif yang lebih besar di bandingkan dengan manfaatnya yang belum terbukti.
VIPBANDARQ
Jika Anda mengalami masalah kesehatan tertentu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan medis. Hal ini lebih baik dan lebih aman di bandingkan dengan konsumsi “makanan penyembuh” (seperti daging kelelawar) berdasarkan kepercayaan masyarakat