Dampak Sexless Marriage Frekuensi Seks Pernikahan sejatinya merupakan fase baru sekaligus bergantinya status pasangan menjadi suami istri. Tak hanya sekadar status, pernikahan juga menjadi jembatan menuju hal intim lainnya, sebut saja seks antar pasangan.
Bahtera rumah tangga pada umumnya akan diwarnai dengan momen seks bersama pasangan. Namun tak selamanya mengalami hal itu, ada segelintir pasangan yang mengalami sexless marriage atau minimnya frekuensi hubungan seks.
Bagi pasangan yang mengalami sexless marriage, ada beberapa dampak psikologi yang bisa mempengaruhi kamu serta pasangan. Catat, ya. VipBandarQ_Lounge
Pernikahan tanpa keturunan biologis
Dampak Sexless Marriage Frekuensi Seks Keturunan menjadi alasan terbesar dari pernikahan. Meskipun tak semua pasangan dapat memiliki dan menginginkan anak.
Pada sexless marriage, pasangan akan cenderung tidak terlalu memikirkan perihal keturunan. Meskipun mereka juga bisa mengadopsi layaknya pasangan lain. Bisa jadi, ada kebutuhan dan kesibukan yang membuat pasangan lebih fokus pada prioritas tersebut. VipbandarQ
Minimnya koneksi antar pasangan
Hubungan seksual yang terjalin antar pasangan biasanya menjadi jembatan untuk menyatukan koneksi satu sama lain. Tentunya hal ini tak akan terjadi pada pasangan yang minim frekuensi seksual dalam hubungan pernikahannya.
Padahal, koneksi terhadap pasangan adalah hal yang penting untuk kelanggengan hubungan. Melalui hubungan seksual yang sehat, maka hubungan dapat terjalin dengan baik. VipbandarQ
Kurang bersabar terhadap pasangan
Kesabaran juga menjadi salah satu penunjang agar hubungan tetap terjalin dengan baik. Meski demikian, kesabaran juga dapat dilatih dengan koneksi antar pasangan.
Pasangan dengan sexless marriage cenderung sulit untuk menemukan koneksinya. Hal ini membuat mereka cenderung kurang bersabar atas pasangannya. VipbandarQ
Cenderung cuek terhadap pasangan
Layaknya hubungan antar manusia, sikap peduli dengan pasangan adalah hal yang normal. Karena frekuensi seks minim, pasangan cenderung cuek satu sama lain karena kurangnya berbicara dari hati ke hati.
Jika pasangan masih belum menginginkan hubungan seksual, kamu bisa perbanyak berbincang dengan pasangan agar hubungan kalian tetap harmonis. VipbandarQ
Banyak terpengaruh perasaan negatif
Tak terkoneksinya perasaan intim antar pasangan membuat pikiran negatif sering melalang buana. Sebab, dari hubungan seks akan menghasilkan hormon baik yakni serotonin yang membantu melepaskan stres, membuat kamu lebih bahagia, dan damai.
Namun, jika kamu menjalani sexless marriage, kecenderungan untuk berpikir negatif akan lebih sering timbul. Ada baiknya kamu berbincang dengan pasangan ketika mengalami hal tersebut untuk mencari jalan keluar bersama.
Sexless marriage memang tak dapat menjamin kelanggengan suatu hubungan. Namun, tentu saja akan selalu ada risiko dari setiap keputusan yang diambil. Kuncinya, jujurlah dengan pasangan atas apa yang kamu rasakan karena pernikahan ini adalah milik kalian berdua. Semoga langgeng! VipbandarQ