VipBandarQ Lounge Sejarah sering dikategorikan sebagai topik paling membosankan, tetapi tidak jika kita mampu mencari cara mempelajarinya. Salah satunya lewat tulisan naratif yang disarikan dari kesaksian penyintas atau bisa dari penggalan kejadian nyata yang dibuatkan tokoh fiksinya.
Sejarah sering dikategorikan sebagai topik paling membosankan, Merasa sejarah hal yang paling menyebalkan? Niscaya perspektifmu tentang sejarah akan berubah.
Sejarah sering dikategorikan sebagai topik paling membosankan, Coba ketujuh buku dan novel terbitan baru di bawah ini.
You Never Forget Your First
Nama dan wajahnya jadi ikon penting di negara itu sampai sekarang. Namun, ia sama seperti manusia biasa punya banyak ketidaksempurnaan. Buku biografi ini mencoba mengulik hidup Washington dari lahir hingga puncak kariernya sebagai politisi di AS.
Jauh dari buku-buku biografi yang penuh dengan pujian dan sanjungan untuk subjek yang ditulis, penulis menyelipkan guyonan dan sarkasme di sini. Cocok jadi menu pembuka sebelum kamu mengulik lebih dalam sejarah Amerika Serikat.
The Four Winds
Penulis novel fiksi apalagi fiksi sejarah bahkan dengan niat mengulik satu kejadian atau tempat untuk menciptakan setting yang serealistis mungkin. Sama dengan Kristin Hannah yang langganan menulis novel historical fiction.
Tahun ini ia merilis novel yang berlatarkan era The Dust Bowl, salah satu malapetaka yang terjadi selama rentetan The Great Depression. Elsa, satu dari banyak perempuan di masa itu yang harus memilih bertahan di lahan mereka atau pindah ke California untuk mengadu nasib.
Concrete Rose
Jika kamu mengikuti gerakan BLM yang mencapai puncaknya di tahun 2020, tentu tak asing dengan tulisan Angie Thomas. Tiga tahun sebelum BLM meledak, Angie sudah merilis novel debutnya, The Hate U Give yang menjadi ikon dalam gerakan kesetaraan hak untuk warga kulit hitam di Amerika Serikat.
Karakter protagonisnya tak lain adalah ayah Starr, Maverick yang di tahun 90an masih berusia muda dan punya pengalaman sendiri tentang diskriminasi ras. VipBandarQ
The Paris Library
Masih banyak sisi unik dari Perang Dunia II yang tampaknya menarik untuk diulik. Salah satunya The Paris Library. Novel ini tentang seorang perempuan muda di tahun 1939 yang bekerja di sebuah perpustakaan di Paris. Saat perang pecah, ia memilih menjadi bagian dari Resistance untuk membantu Prancis melawan Nazi.
Tokoh-tokoh dalam buku ini memang fiksi, tetapi latar dan beberapa kejadian sejarahnya nyata. Sama seperti novel historical fiction lainnya, penulis menyertakan beberapa catatan kaki dan referensi bacaan untuk siapapun yang tertarik mencari tahu lebih lanjut.
Our Darkest Night
Kisah berlatar Perang Dunia II lainnya berjudul Our Darkest Night. Kali ini lewat sudut pandang seorang perempuan muda Yahudi yang menyamar menjadi istri seorang petani Katolik demi menyelamatkan diri. Untuk menghindari kecurigaan warga desa yang pro Nazi, mereka pun berusaha sebisa mungkin tidak menunjukkan keanehan dan kecanggungan.
The Children’s Blizzard
Tepatnya di awal tahun di mana musim dingin parah melanda Amerika Serikat dan Kanada. Saat itu banyak anak-anak yang terjebak di sekolah bersama guru-guru mereka. Parahnya, tak ada bantuan logistik yang datang di masa itu mengingat akses komunikasi dan transportasi terputus dan terbatas.
Tak sedikit anak-anak yang jadi korban bencana tersebut. Novel ini mengangkat kisah nyata dua guru yang mencoba melakukan segala cara hingga mengadu nyawa untuk menyelamatkan anak didiknya.
A Thousand Ships
Novel sejarah satu ini mencoba mengulik peran perempuan dalam Perang Trojan. Untuk penggemar sejarah dan mitologi Yunani, novel ini bisa jadi angin segar yang membuka cakrawala.
Belajar sejarah tidak harus melalui buku teks, novel dan buku biografi bisa jadi alternatif. Tanpa sadar saking sukanya dengan satu novel atau karakter, kamu mungkin tergiur untuk membaca kejadian nyata di balik novel atau buku di atas. Dari ketujuh rekomendasi di atas, silakan pilih yang paling menarik menurutmu. VipBandarQ