VipBandarQ Lounge Sains telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Di zaman dulu, ada banyak pandangan gila dan absurd tentang sains.
Sains telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Ya, pandangan-pandangan tersebut bahkan dipegang sebagai sebuah rumusan atau gagasan yang mutlak dianggap benar.
Sains telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Nah, seperti apa pandangan-pandangan gila mengenai sains di masa lalu? Kalau penasaran, simak artikel ini sampai tuntas.
Orang yang percaya sains akan dianggap murtad
Pandangan ini sudah jamak terjadi di masa lalu. Bagi orang-orang Eropa pada saat berada dalam abad kegelapan, memercayai sains itu sama artinya dengan murtad atau melawan dogma-dogma keyakinan pada saat itu. Bahkan, pengaruh doktrin keagamaan di Eropa sangat kuat dan kerap memojokkan ilmuwan atau kalangan akademisi.
Namun, pada satu titik, bangsa Eropa semakin maju dan mulai memahami bahwa agama mereka tidak bertentangan dengan sains sama sekali.
Sains juga dipandang sebagai salah satu metode sihir
Periode ini menjadikan Eropa abad pertengahan sebagai salah satu periode dengan catatan sejarah paling kelam.VipBandarQ
Sains yang benar justru dipandang sebagai hoaks
Sejak zaman Sebelum Masehi, Yunani sudah banyak menelurkan pemikir-pemikir dan filsuf hebat. Karena banyak dari mereka yang tidak memiliki sifat keingintahuan yang kuat layaknya orang-orang Yunani kuno. Kebanyakan bangsa Eropa, Afrika, dan Asia masih memilih pandangan-pandangan irasional sebagai pegangan hidup mereka.
Menurut laman Ancient, feodalisme membuka jalan bagi kekuasaan pemilik tanah terhadap orang-orang yang ada di dalamnya. Nah, dengan suburnya sistem feodalisme di Eropa pada abad pertengahan, hal tersebut membuat sains justru makin memudar. VipBandarQ
Namun, seiring dengan berjalannya waktu, rupanya bangsa Eropa mulai terbuka dan menganggap bahwa agama bisa sejalan dengan sains. Sejarawan bernama Ronald Numbers menyatakan bahwa sejak dulu bangsa barat seolah memiliki dua “kitab”, yakni kitab agama dan kitab sains.
Baca Juga: 6 Ilmuwan Dunia yang Berpengaruh dalam Sejarah Biologi dan Genetika