VipBandarQ Lounge Tanaman kumis kucing (Orthosiphon aristatus atau Orthosiphon stamineus) termasuk dalam familli Labiatae atau Lamiaceae. Tanaman ini berasal dari Afrika kemudian menyebar hingga ke Asia dan Australia.
Bagian dari tumbuhan ini yang bisa dikonsumsi adalah daunnya. Di negara-negara Asia Tenggara, daum kumis kucing diolah menjadi teh herbal.Cara pengolahannya cukup mudah, yaitu dengan merebus satu gelas air dengan 3-4 lembar daun kumis kucing hingga mendidih.
Menurut sebuah laporan berjudul “Orthosiphon stamineus Benth. is an Outstanding Food Medicine: Review of Phytochemical and Pharmacological Activities” dalam Journal of Pharmacy and Bioallied Sciences tahun 2018, tanaman kumis kucing merupakan salah satu tanaman herbal yang mempunyai banyak manfaat baik bagi kesehatan tubuh. Tanaman ini mempunyai senyawa aktif yang bersifat sebagai antioksidan, antihipertensi, sitotoksik, antibakteri, dan antiinflamasi.
Mengatasi masalah gangguan ginjal
Meski demikian, bila kamu memiliki batu ginjal, apalagi yang ukurannya besar atau kondisi sudah parah, pengobatan utama harus tetap lewat konsultasi dokter.
Menurunkan tekanan darah
Studi dalam Journal of Pharmacy and Bioallied Sciences tahun 2018 melakukan uji nutraceutical gabungan yang mengandung ekstrak alkohol dari tanaman kumis kucing. VipBandarQ
Bertindak sebagai diuretik
Pada kumis kucing, terdapat senyawa sinensetin dan tetrametoksi-flavon yang berfungsi untuk meningkatkan jumlah urine dengan merelaksasi otot-otot dinding pembuluh internal.
Bantu detoksifikasi tubuh
Salah satu alasan mengapa masyarakat mengonsumsi bahan herbal ini adalah karena properti pembersihnya. VipBandarQ
Mengatur kadar gula darah
Jumlah pemberian ekstrak O. stamineus
sebanyak 1.0 g/kg paling efektif menurunkan konsentrasi glukosa plasma dan respons ini
memiliki efektivitas yang mendekati efek terapi glibenklamid (5 mg/kg).
Sebuah penelitian dalam Journal of Medicinal Food tahun 2012 memberikan ekstrak O. stamineus sebanyak 200-1000 mg/kg. Bila ingin menggunakan tanaman kumis kucing sebagai salah satu pengobatan, konsultasikan dulu ke dokter.
Antibakterial
Kumis kucing mempunyai senyawa seperti fenol dan asam caffenic.
Menangani asam urat
Kedua enzim tersebut berperan dalam mengurangi rasa sakit pada radang sendi akibat asam urat tinggi alias gout. Pemeriksaan dan perawatan dari dokter adalah terapi utamanya.
Baca Juga: Tanaman Beracun Oleander Dijadikan Obat COVID-19? Ini Faktanya!
CEO MyPillow sekaligus donatur Presiden Donald Trump, Mike Lindell, adalah orang yang pertama kali mengajukan hal ini. Ia mengaku telah memberikan obat tersebut kepada teman dan keluarganya yang terinfeksi COVID-19 dan mengklaim dapat menyembuhkan mereka.
Sebuah studi menunjukkan bahwa oleander mampu membunuh virus corona
Namun, apa sebenarnya tumbuhan oleander yang asing di telinga masyarakat Indonesia ini? Simak penjelasan berikut ini!
Oleander, indah tapi beracun
Walaupun begitu, tumbuhan ini sangat beracun, lho. Zat toksik tersebut tersebar di seluruh bagiannya, mulai dari akar, batang, daun, hingga bunga. Bahkan, saat oleander sudah mengering pun, racun tetap bisa ada dan berbahaya.
Lalu, apa efek dari racun oleander pada tubuh kita?
Orang yang mengonsumsi oleander akan menunjukkan berbagai gejala keracunan. Mulai dari diare, mual, muntah, ruam, detak jantung yang melambat atau tidak beraturan, hingga pingsan.
Gejala tersebut mungkin terdengar sepele, tetapi sebenarnya oleander bisa begitu mematikan. Salah satu jenis racun paling berbahaya yang dikandungnya adalah cardiac glycoside. Zat tersebut dapat merusak jaringan jantung, sehingga orang yang mengalaminya bisa meninggal dunia.
Bahkan, pernah ada korban yang keracunan hanya karena mengonsumsi siput yang ternyata baru saja memakan tumbuhan tersebut.