Kisah Kelam di Balik Koh-i-Noor, Berlian Perempuan Kerajaan Inggris
VipBandarQ Lounge – Kisah Kelam
Sejak lama, faksi dan keluarga yang berkuasa di India serta negara-negara tetangganya menggunakan batu permata seperti zamrud dan rubi sebagai simbol atas tahta dan kekuasaan. Dari sekian banyak batu permata yang ada, terdapat satu berlian legendaris bernama Koh-i-Noor.
Berlian Koh-i-Noor menggunakan nama dari bahasa Persia yang berarti “Mountain of Light“, dan konon membawa kutukan yang mematikan. Pria yang memakainya, menurut legenda, memang akan menguasai dunia, tetapi sekaligus harus menghadapi kemalangan.
Namun, beberapa sumber menyebut, batu ini sudah berpindah dari satu penguasa ke penguasa lainnya sejak awal abad ke-14.
Proses perpindahan Koh-i-Noor dari satu tangan ke tangan lainnya, tentu saja melewati pertumpahan berdarah.
Beberapa waktu berselang, Aurangazeb yang adalah putra Shah Jahan memenjarakan ayahnya dalam sebuah kudeta, dan batu itu kembali berpindah tangan.
Pada 1739, pemerintahan Iran Nader Shah menyerbu dan membunuh puluhan ribu pasukan Mughal, termasuk merebut Koh-i-Noor, dan permata-permata lainnya.
Memasuki abad ke-18, berlian tersebut sudah menjadi milik British East India Company.
British East India Company adalah sekelompok pengusaha Inggris yang meminta kepada Ratu Elizabeth I membuat sebuah piagam kerajaan yang memungkinkan mereka berlayar ke Hindia Timur atas nama kerajaan.
Sebagai balasannya, Inggris Raya mendapatkan monopoli perdagangan. Para pedagang tersebut lantas menggalang dana dari uang mereka untuk membangun British East India Company demi mewujudkan ambisi tersebut.
Nah, di masa itulah terbentuk Treaty of Lahore, saat Maharaja Duleep Singh yang baru berusia 10 tahun menyerah kepada Kerajaan Inggris Raya.
Ratu Victoria yang menerima Koh-i-Noor dari Raja muda melalui keberadaan British East India Company menyadari kisah legendaris dalam batu tersebut.
Namun, Ratu kurang puas dengan penampakan batu tersebut.
Ratu Victoria seperti tidak peduli dengan kutukan yang berada di balik batu Koh-i-Noor itu, dan terus memakainya.
Setelah Ratu Victoria, ada tiga perempuan lain yang pernah mengenakan berlian ini, Alexandra, Mary, dan Elizabeth Angela Marguerite -ibu dari Ratu Elizabeth II.
Tak terbayangkan seberapa besar nilai dari berlian Koh-i-Noor itu saat ini.
Yang pasti Koh-i-Noor telah menjadi bagian dari permata di mahkota Kerajaan Inggris selama lebih dari 150 tahun.
Lalu sejak bertahun-tahun lalu, banyak pihak di India menuntut pengembalian berlian tersebut.