BERITA UNIK

Spot Wisata di Solo yang Sarat Sejarah Masa Lampau, Keren & Memukau

VipBandarQ Lounge Kota Surakarta atau Solo memang selalu identik dengan beragam wisata yang seru dan menyenangkan. Tak hanya itu, Kota Surakarta atau Solo di Jawa Tengah ini juga dikenal sebagai kota yang punya banyak peninggalan bersejarah, khususnya saat zaman kemerdekaan.

Kalau kamu main ke Kota Solo, ada beberapa spot wisata yang menyimpan sejarah masa lampau. Di mana saja? Yuk, intip ulasannya berikut ini!

Loji Gandrung

Loji Gandrung berlokasi di Jalan Slamet Riyadi, Penumping, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. Bangunan yang kini menjadi Rumah Dinas Wali Kota Solo ini dulunya merupakan rumah bekas pengusaha perkebunan Belanda, Johannes Augustinus Dezentje.

Loji Gandrung merupakan karya arsitek Belanda bernama C.P Wolff Scoemaker pada 1830. Dulunya, salah satu kamar di Loji Gandrung pernah dihuni Presiden RI Pertama Soekarno saat berkunjung ke Solo.

Langgar Merdeka

Masih di Kecamatan Laweyan, ada juga Langgar Merdeka yang dibangun pada tahun 1937. Bangunan ikonik ini dulunya pernah jadi tempat menjual candu alias ganja. VipBandarQ

Selanjutnya, bangunan ini juga sempat jadi tempat berkumpulnya para pejuang di masa penjajahan. Sedangkan, lantai duanya menjadi tempat salat.

Kampung Batik Kauman

Main ke Solo belum afdol kalau gak mengunjungi Kampung Batik Kauman yang terletak di Kauman, Pasar Kliwon. Sekarang kamu akan menjumpai toko batik dan rumah-rumah yang memproduksi batik.

Gedung DHC 45

Gedung DHC 45 beralamat di Jalan Mayor Sunaryo, Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar Kliwon. DHC sendiri merupakan singkatan dari Dewan Harian Cabang 45.

Gedung ini dulunya merupakan bangunan militer paling efektif pada eranya. DHC 45 juga menjadi saksi bisu perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Sekarang, Gedung DHC 45 menjadi museum perjuangan, galeri seni, serta tempat jajanan kuliner khas Solo.

Bunker Bala Kota Surakarta

Sejarawan memperkirakan bunker sudah ada sejak tahun 1941, saat Belanda dan Jepang memperebutkan Indonesia.

Saat itu, Kompleks Balai Kota Surakarta sempat menjadi rumah atau kediaman pejabat pemerintahan Belanda. Bunker kini terbuka bagi masyarakat umum yang ingin sekadar berfoto di dalamnya.

Benteng Vastenburg

Kalau Yogya punya Benteng Vredeburg, maka Solo punya Benteng Vastenburg yang gak kalah indah.

Benteng yang memiliki luas sekitar 40.000 meter persegi ini dulunya digunakan sebagai pusat mengontrol dan mengawasi pemerintahan Keraton Surakarta.

Pura Mangkunegaran

Kota Surakarta atau Solo

Kraton Surakarta

Di dalam keraton, kamu dapat menyaksikan barang-barang peninggalan keluarga kerajaan, mulai dari alat masak abdi dalem, senjata-senjata antik, hingga alat-alat musik dan kesenian yang masih tersimpan rapi.VipBandarQ

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *