VipBandarQ Lounge Cinta adalah hal yang rumit, apalagi jika kamu dan temanmu mencintai satu orang yang sama. Berjuang mendapatkannya berarti mempertaruhkan persahabatan dan merelakannya berarti menyakiti diri sendiri. Pilih yang mana? Toh, masih banyak ikan di laut!
Namun, tidak bagi orang-orang ini. Walaupun berarti mempertaruhkan koneksi, cinta dan nafsu tetap nomor satu! Tidak heran satu pemerintahan bisa goncang hanya karena cinta. Sepanjang sejarah, inilah 8 kisah cinta yang melibatkan insiden saling “tikung” dan mengubah sejarah peradaban manusia.
Raja Henry VIII, Putri Katherine dari Aragon, & Anne Boleyn
Siapa yang tidak tahu kisah cinta Raja Inggris satu ini? Raja Henry VIII (1491 – 1547) terkenal suka gonta-ganti pasangan jika tidak memenuhi ekspektasinya. Korban pertamanya adalah Putri Katherine dari Aragon (Spanyol) yang ia nikahi pada 1509.
Meskipun setia pada sang raja, Henry VIII “bosan” dengan kegagalan Katherine dalam memberinya keturunan laki-laki dan kerap keguguran. Henry VIII kemudian jatuh cinta dengan salah satu dayang Katherine, Anne Boleyn, dan ingin menceraikan Katherine. Namun, Henry VIII harus meminta izin dari Gereja Katolik Roma dan Paus.
Tidak disetujui Paus Klemens VII, Henry VIII kemudian melancarkan Reformasi Inggris dan memisahkan Gereja Inggris dari Katolik Roma. Setelah menikahi Anne pada 1533, Katherine pun diceraikan setelah 24 tahun menikah dan status permaisurinya dicabut! Anne kemudian memperanakkan Elizabeth I, ratu Inggris pada 1558 – 1603.
Berhenti sampai situ? Tidak. Setelah tidak mampu mendapatkan putra dan terus keguguran, Henry VIII memfitnah Anne dan mengeksekusinya bersama saudara laki-lakinya! Kemudian, sang raja mempersunting setidaknya 4 wanita lagi setelahnya sebelum wafat pada 1547. Total, Henry VIII sudah menikah 6 kali!
Raja Louis XIV, Maria Theresa dari Spanyol, & Madame de Maintenon
Pertama, Louis XIV menikahi Maria Theresa pada 1660 dan memiliki 6 anak. Apakah itu namanya cinta? Selama pernikahannya, Louis XIV berselingkuh dengan 7 wanita! Mereka adalah:
- Louise de La Vallière (1661–67 dan dikaruniai 5 anak),
- Bonne de Pons d’Heudicourt (1665),
- Catherine Charlotte de Gramont (1665),
- Françoise-Athénaïs, Marquise de Montespan (1667–80 dan dikaruniai 7 anak),
- Anne de Rohan-Chabot (1669–75),
- Claude de Vin des Œillets (1676 dikaruniai 1 anak),
- Isabelle de Ludres (1675–78), dan
- Marie Angélique de Scorailles (1679–81).
Paling lama berselingkuh dengan Marquise de Montespan, Theresa sudah biasa saja dengan perselingkuhan Louis XIV hingga akhir hayatnya pada 1683.
Sang raja kemudian jatuh cinta dengan salah satu dayang Montespan, Françoise d’Aubigné atau Madame de Maintenon.
Oleh karena itu, setelah ditinggalkan Theresa, Louis XIV memutuskan untuk menikahi Maintenon, bukan Montespan! Pernikahan pun digelar secara diam-diam. Oleh karena itu, Françoise tidak pernah dianggap sebagai salah satu permaisuri Prancis. Berubah 180 derajat, Louis XIV benar-benar tidak selingkuh lagi setelah menikah dengan Maintenon.
Presiden Andrew Jackson, Rachel Jackson, & Lewis Robards
Sebelum menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-7, Andrew Jackson (1767 – 1845) sempat memiliki kisah cinta yang rumit dengan seorang wanita di Nashville, Rachel Donelson. Mengapa? Pasalnya, saat tengah menjalin cinta, Rachel masih berstatus istri orang! Tak bahagia, Rachel adalah istri Kapten Lewis Robards. VipBandarQ
Dikira Lewis telah menceraikan Rachel pada 1790, Andrew pun menikahi Rachel pada 1791. Usut punya usut, ternyata perceraian tersebut belum rampung, sehingga pernikahan Andrew-Rachel pun tidak sah! Setelah menunggu 3 tahun lagi, akhirnya Andrew dan Rachel pun resmi berstatus suami istri.
Andrew pasti menjawab “Iya”.
Usut dari taruhan balapan kuda, saling lontar hinaan, dan kesalahpahaman, Andrew – yang baru jadi Presiden AS pada 1829 – menganggap Dickinson telah merendahkan harga dirinya dan istrinya! Oleh karena itu, Andrew menantang Dickinson untuk duel. Coba tebak siapa yang menang? Betul, Andrew! Kalau tidak, ya, dia takkan jadi Presiden AS, dong.
Dickinson menembak dan hampir mengenai jantung Andrew. Karena tak mati, giliran Andrew yang menembak, dan untungnya, tembakannya tepat sasaran dan membunuh Dickinson.
Markus Antonius, Cleopatra, and Kaisar Augustus
Sepeninggal Kaisar Romawi Julius Caesar, penguasa terakhir Wangsa Ptolemaios di Mesir, Cleopatra VII (69 – 30 SM), menjalin cinta dengan salah satu jenderalnya, Markus Antonius (83 – 30 SM). Masalahnya, saat itu, Markus Antonius sudah memperistri Oktavia Minor, kakak perempuan dari Octavianus (yang kemudian menjadi Kaisar Augustus).
Sejatinya, saat Markus menikahi Oktavia pada 40 SM, hal tersebut bertujuan untuk menghentikan perang antara pendukung Markus dan Octavianus sebagai calon penguasa Kekaisaran Romawi. Namun, perselingkuhan Markus dengan Cleopatra menyebabkan hubungan keduanya memburuk.
Akhirnya, pada 31 SM, Octavianus mengumandangkan perang terhadap Markus dan Cleopatra dengan Pertempuran Actium. Menghargai keduanya, Kaisar Augustus kemudian mengebumikan Markus dan Cleopatra secara layak di Aleksandria, Mesir.
Raja Edward VIII, Wallis Simpson, & Ernest Simpson
Menjadi Raja Britania Raya, Raja Edward VIII (1894 – 1972) rela melepaskan semua kebangsawanannya hanya demi seorang wanita Amerika, Wallis Simpson! VipBandarQ
Saat menjadi Pangeran Wales, Edward VIII memang suka gonta-ganti pasangan. Namun, semua berhenti saat ia mengenal Wallis. Sebenarnya, Wallis sendiri adalah janda dari dua pernikahan. Pertama dengan perwira AL Amerika, Win Spencer, dan pebisnis Amerika, Ernest Simpson.
Tentu saja, citra Kerajaan Britania Raya bisa tercoreng jika rajanya menikahi seorang janda. Jadi, mereka pun meminta Edward VIII untuk mencari wanita lain yang lebih pantas untuknya. Lebih memilih cinta, Edward VIII memilih untuk turun takhta pada 1936, menyerahkannya pada adiknya, George VI.
Menggelar resepsi sederhana dengan tamu 20 orang saja, Edward VIII dengan gelar Duke of Windsor dan Wallis pun menikah pada 1937.
Anggota kerajaan pun tidak pernah menyambut Wallis dengan ramah, terlebih mengetahui bahwa baik Edward dan Wallis pernah bertemu dengan pemimpin partai Nazi Jerman, Adolf Hitler. Hingga akhir hayatnya pada 1972, Edward VIII tetap setia dengan Wallis.
Putri Louise, Putri Beatrice dari Battenberg, & Pangeran Henry dari Battenberg
Setelah Pangeran Albert wafat pada 1861, Ratu Victoria berusaha untuk tetap dekat dengan putri-putrinya, Beatrice dan Louise. Bosan hidup di istana dengan Ibunda Ratu, salah satu cara bagi mereka untuk hidup mandiri adalah dengan menikah.
Jadi, pada 1871, Louise menikahi Gubernur Jenderal Kanada, John Campbell, dan Beatrice menikahi Pangeran Henry dari Battenberg pada 1885. Saat Beatrice dan Henry hidup bahagia, Louise hanya bisa meradang.
Mendengar kabar bahwa suaminya suka sesama jenis, Louise tidak lagi dekat dengan suaminya. Ia pun sirik dengan kebahagiaan Beatrice dan Henry. Namun, seiring waktu, Henry malah jadi semakin dekat dengan Louise dan semakin jauh dari istrinya sendiri. Akhirnya, Henry wafat pada 1896.
Louise pun menggembar-gemborkan fakta bahwa Henry lebih menyukainya daripada Beatrice. Selain itu, karena kecantikannya tak lekang usia, Louise malah mengklaim bahwa Henry ingin menjalin hubungan dengannya, yang mana ia tolak! Namun, akhirnya Louise kembali setia dengan Campbell sampai sang suami wafat pada 1914.
Francesca da Rimini & Malatesta bersaudara
Pernah baca karya Inferno buatan Dante Alighieri? Di Lingkaran Kedua Neraka yang melambangkan “syahwat”, Dante bertemu dengan jiwa Francesca da Rimini dan Paolo Malatesta. Tersiksa dalam tiupan angin ribut karena perzinahannya, Francesca pun menceritakan kisahnya kepada Dante.
Pernikahan tersebut bertujuan agar perseteruan antara keluarga Polenta dan Malatesta.
Akan tetapi, saat berumah tangga, Francesca malah jatuh cinta pada adik Giovanni, Paolo. Meskipun Paolo pun telah beristri, ia tetap berhubungan dengan kakak iparnya tersebut di belakang Giovanni. Hubungan tersebut berjalan selama 10 tahun, hingga akhirnya, Giovanni memergoki mereka tengah bermesraan dan membantai mereka.
Sophonisba, Raja Masinissa, & Raja Syphax
Pada masa Perang Punisia Ke-2 (218 – 201 SM), hiduplah seorang putri Kartago (sekarang Tunisia) bernama Sophonisba.
Beberapa sejarawan mencatat bahwa Syphax lah dalang di balik batalnya pernikahan Sophonisba dan Masinissa.
Bersama, mereka menghadang Syphax dan ayah Sophonisba, Hasdrubal Gisco, di Sungai Bagrada pada 203 SM. Pada Pertempuran Cirta, Masinissa pun menang atas pasukan Numidia Barat dan menangkap Syphax & Sophonisba.
Masih cinta dengan Sophonisba, Masinissa pun melepaskan sang putri dan menikahinya. Ia pun sadar kalau Sophonisba tidak cinta dengan Syphax dan menikah karena paksaan. Masinissa pun segera memohon pada Scipio agar melepaskan Sophonisba.
Namun, begitu Scipio mendengar bahwa Syphax menentang Kekaisaran Romawi karena Sophonisba, ia tak menyetujui pernikahan Masinissa dan Sophonisba karena takut Masinissa akan menentang juga.
Masinissa pun tak bisa berbuat apa-apa.
Tidak baik mengingini yang menjadi milik sesamamu. Masih banyak ikan di laut, kan? Dengan menikung pasangan kawanmu, kamu pun rugi sendiri. Ada kemungkinan dia tidak mencintaimu, dan kamu kehilangan sahabatmu.