Sejarah dan Ragam Kue Bulan Keturunan Tionghoa
Vip BandarQ – Sejarah dan Ragam Kue Bulan Keturunan Tionghoa,Setiap tahunnya, warga keturunan Tionghoa di seluruh dunia merayakan Festival Musim Gugur atau kerap kali disebut Festival Kue Bulan dengan membuat dan menyantap kue bulan bersama keluarga terdekat. Berawal dari tradisi Tiongkok, kini kue bulan pun banyak diburu masyarakat dunia saat musimnya tiba.Kebanyakan kue bulan terdiri dari kulit pastry berwarna coklat yang tebal dan lembut. Lapisan kulit itu menyelimuti isian pasta teratai atau kacang yang manis dan padat, dan biasanya ada juga yang diisi kuning telur asin utuh di tengahnya sebagai simbol bulan purnama. Melansir South China Morning Post, Kamis, 1 Oktober 2020, semakin banyak kuning telur, semakin tinggi pula harganya.
Bentuknya yang bulat tidak hanya untuk menggambarkan bulan, tetapi juga melambangkan kebersamaan dan kekeluargaan. Biasanya salah satu tradisi penting orang Tionghoa ini diselenggarakan di pertengahan musim gugur, tepatnya pada hari ke-15 dalam bulan ke delapan dalam dalam kalender Tionghoa. Tahun ini, hari tersebut jatuh pada Kamis, 1 Oktober 2020, dalam penanggalan biasa.Ketika mengulik sal-usul kue bulan dan perayaannya, Anda pasti akan menemukan versi cerita yang berbeda-beda. Ada legenda yang mengatakan bahwa festival ini berawal dari kisah cinta seorang pemanah asal Tingkok bernama Hou Yi dan istrinya Chang’e, bahkan beragam versi juga muncul terkait kisah pasangan ini.
Salah satu versi dikutip dari SCMP, menceritakan bahwa bumi dulu pernah memiliki 10 matahari yang membuat manusia menderita karena kekeringan yang dahsyat. Hou Yi kemudian memanah 9 matahari dan dinobatkan sebagai raja, tetapi itu membuatnya serakah dan mencari ramuan untuk hidup abadi.Demi mengakhiri niat jahat suaminya, Chang’e meminum ramuan keabadian itu dan terbang ke bulan saat melarikan diri dari serangan suaminya. Ia pun akhirnya menjadi seorang Dewi Bulan, dan untuk menghormatinya, orang mengadakan perayaan setiap tanggal 15 di bulan ke-8.http://vipbandar66.net
Sementara itu, mengutip The Star (1/10/2020), perayaan festival pertengahan musim semi itu diawali dengan Dinasti Zhou di Tiongkok yang kala itu menyembah bulan untuk kelancaran hasil panen mereka. Kemudian, perayaan menyantap kue bulan lebih populer saat masa Dinasti Tang, dan dianggap sebagai kue kalangan atas. Pada masa Dinasti Ming abad ke-13 di Tiongkok, barulah festival kue bulan dirayakan seluruh warga secara lebih megah dengan kembang api, tarian naga api, dan lainnya.
Di era modern sekarang ini, kue bulan sudah bisa dinikmati oleh semua orang di seluruh Indonesia, termasuk Indonesia. Warga Indonesia keturunan Tionghoa juga selalu merayakannya dan membagikan kue bulan ke keluarga dan kerabat dekat untuk merayakannya. Akibat banyaknya pengaruh budaya, kue bulan pun memiliki resep dan jenis yang beragam, berikut adalah beberapa yang populer di antaranya.
Dibaca Juga Oleh Agen Pokerhttp://148.72.206.57/wp-admin