VIPBANDARQLOUNGE – Pria Jepang Bikin Cincin dari Kuku yang Diblender, Umumnya cincin bertahta berlian, delima, atau batu permata lainnya. Lalu apa jadinya jika cincin dihias dengan batu yang terbuat dari blenderan kuku?
Itulah yang dilakukan oleh seorang pria asal Jepang. Melansir dari AGEN POKER, sebuah video yang diunggah di akun YouTube milik Kiwami Japan memperlihatkan seorang laki-laki mengoleksi potongan kukunya selama 365 hari dan memvideokan prosesnya hingga menjadi sebuah perhiasan.
Batu Permata dari Blenderan Kuku
Video tersebut menunjukkan si pria mulai memblender potongan kuku yang ada untuk dijadikan bubuk. Tapi, konsistensi yang diharapkan tidak tercapai sehingga dia menggiling menjadi bubuk yang lebih halus lagi, sebelum mencampurkannya dengan air di sebuah panci.
Lalu, adonan bubuk kuku tersebut yang telah dicampur air dimasukkan ke dalam sebuah wadah yang lebih kecil dan dioven selama 90 menit. Hasilnya, adonan tersebut seolah terlihat menjadi gumpalan tanah liat gelap.
Merasa sudah bisa dibentuk, laki-laki tersebut itu memasukkan ‘tanah liat’ tersebut ke dalam cetakan yang berbentuk wajik seperti berlian. Setelahnya, dia memasukkan berlian dari kuku tersebut ke cincin perak yang dia buat sendiri juga.
Hasilnya, cincin tersebut sama sekali tidak terlihat berasal dari potongan kuku. Malah, mata cincin tersebut tampak seperti batu dengan warna hitam.
Bikin Netizen Mengernyitkan Dahi
Video tersebut semakin viral saat media South China Morning Post mengunggahnya di akun Twitter mereka. Berdurasi 1.49 menit, kini video tersebut telah ditonton lebih dari 219 ribu kali dan memiliki ribuan tanda suka dan retweet.
Meskipun unik, banyak warganet yang merasa jijik akan hal tersebut. Seorang pengguna Twitter ada yang berkomentar, “itu menjijikkan,”.
Lalu, ada pula yang menimpali “Dia menggunakan beberapa peralatan dapur. Itu membuatku ingin muntah. Aku tidak akan pernah menerima undangan makan malam dari lelaki ini.”
Banyak pula warganet yang membalas video tersebut dengan gambar orang muntah dan seolah tak percaya dengan apa yang mereka lihat.